Yang Muda Yang Berkarya, kalimat tersebut agaknya tepat untuk menggambarkan generasi muda millenial Indonesia di era digital. Kemajuan teknologi dengan cepat diadaptasi, ditangkap menjadi ide kreatif dan inovatif yang berkembang menjadi bisnis startup.
Disadari atau tidak, segala aspek bergerak menuju go online dan anak muda menjadi motor penggeraknya. Berbagai perubahan dibuat generasi muda Indonesia dengan caranya masing-masing. Prestasi tersebut dibuktikan dengan masuknya nama pemuda-pemudi Indonesia ke dalam daftar terbaru 30 under 30 majalah Forbes 2017.
Daftar tersebut berisi nama dari pemuda yang berusia di bawah 30 tahun yang telah sukses menjalankan inovasinya dan berpotensi menjadi pemimpin masa depan. Ada 10 kategori yang masing-masing berisi 30 nama. Dari total 300 nama, ada 10 nama pemuda-pemudi Indonesia yang masuk dalam daftar.
Menariknya, ada 8 founder startup digital yang berhasil masuk daftar bergensi Forbes. Siapa saja mereka?
-
Adamas Belva Syah Devara (26 tahun) dan Iman Usman (25 tahun)
Ruangguru.com
Kategori Konsumer Teknologi
Belva dan Iman mendirikan Ruangguru.com, situs marketplace terbesar penyedia tenaga guru privat di Indonesia. Keduanya menghubungkan para siswa siswa dengan 25 ribu guru privat. Ruangguru diluncurkan pada 2014 sebagai platform pendidikan berbasis teknologi dan mendapatkan pendanaan Series A dari Ventura Capital. Hingga kini penggunanya telah mencapai lebih dari 150 ribu dengan komunitas sebesar 300 ribu.
-
Gibran Huzaifah Amsi El Farizy (27 tahun)
E-Fishery
Kategori Industry, Manufacturing & Energy
Melalui perusahaan rintisan di bidang IoT, Gibran berhasil merevolusi pasar akuakultur di Indonesia. E-fishery menggunakan teknologi perawatan-pemberi pakan pintar berbasis cloud untuk 20.000 ekor ikan dan tambak udang. Dampak teknologi ini ialah efisiensi budidaya dengan penurunan biaya mencapai 21%. Tak hanya itu, Gibran juga menghimpun berbagai data terkait akuakultur yang bebas digunakan oleh para penambak dan nelayan.
-
Teguh Ariwibowo (27 tahun)
Pinjam Indonesia
Kategori Finance & Venture Capital
Teguh merupakan co-founder Pinjam Indonesia, sebuah layanan gadai digital. Startup-nya dinilai memberi kemudahan penaksiran terhadap barang jaminan (kolateral), mulai dari kendaraan sampai perhiasan -berdasarkan gambar yang diunggah secara online. Setelah selesai ditaksir maka pengguna dapat menerima uang setelah petugas mengambil barang jaminan. Cara ini membuat proses gadai tradisional menjadi lebih ringkas.
-
Tyovan Ari Widagdo (27 tahun)
Bahaso
Kategori Teknologi Konsumen
Tyovan mendirikan startup bahaso, platform online untuk memudahkan belajar bahasa asing. Didirikan pada 2015, Bahaso mendapatkan modal US$ 500 ribu dan setahun setelahnya berhasil menjaring pengguna sebanyak 100 ribu orang. Platform yang berkolaborasi dengan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) ini dianggap telah banyak membantu banyak orang Indonesia belajar bahasa asing dengan praktis dan mudah.
-
Try Wibowo (27 tahun)
Insan Medika
Kategori Healthcare & Science
Insan Medika merupakan platform jasa kesehatan Indonesia yang menyediakan perawatan rumahan bagi lansia. Ide tersebut terinspirasi dari ibunya yang mendirikan pusat pelatihan bagi perawat. Saat ini terdapat kurang lebih 1.200 perawat berkualitas berkat kerjasama Insan Medika Persada dengan 100 sekolah vokasi keperawatan di Indonesia. Ide kreatifnya bahkan mendapat penghargaan "The Most Outstanding Home Health Service in The World pada 2016" di Inggris.
-
Marshall Pribadi (27 tahun)
Privy
Kategori Finance & Venture Capital
Perjalanan Privy dimulai setelah Marshall memenangkan kontes startup yang diselenggarakan Bank Mandiri. Marshall mendirikan Privy pada 2016 sebagai fasilitator identitas universal dan penyelenggara tanda tangan elektronik Dalam waktu kurang lebih satu tahun Privy menjaring 130 ribu pengguna terverifikasi dan menyatakan telah tumbuh sebanyak 2.100 pengguna per hari.
-
Christina Suriadjaja (26 tahun)
Travelio
Kategori Retail & E-Commerce
Christina mendirikan Travelio pada 2015. Layanan Travelio fokus menawarkan penyewaan kamar dari harian hingga bulanan.layaknya Airbnb. Hingga kini, Travelio telah bekerja sama dengan lebih dari 3.000 penyewaan properti di 25 kota di Indonesia. Perkembangan bisnis yang cepat mengantarkan mantan atlet ini terpilih sebagai “EY Next Gen Award Winner 2017” di antara 500 anggota NextGen di seluruh dunia.
Disadari atau tidak, segala aspek bergerak menuju go online dan anak muda menjadi motor penggeraknya. Berbagai perubahan dibuat generasi muda Indonesia dengan caranya masing-masing. Prestasi tersebut dibuktikan dengan masuknya nama pemuda-pemudi Indonesia ke dalam daftar terbaru 30 under 30 majalah Forbes 2017.
Daftar tersebut berisi nama dari pemuda yang berusia di bawah 30 tahun yang telah sukses menjalankan inovasinya dan berpotensi menjadi pemimpin masa depan. Ada 10 kategori yang masing-masing berisi 30 nama. Dari total 300 nama, ada 10 nama pemuda-pemudi Indonesia yang masuk dalam daftar.
Menariknya, ada 8 founder startup digital yang berhasil masuk daftar bergensi Forbes. Siapa saja mereka?
-
Adamas Belva Syah Devara (26 tahun) dan Iman Usman (25 tahun)
Ruangguru.com
Kategori Konsumer Teknologi
Belva dan Iman mendirikan Ruangguru.com, situs marketplace terbesar penyedia tenaga guru privat di Indonesia. Keduanya menghubungkan para siswa siswa dengan 25 ribu guru privat. Ruangguru diluncurkan pada 2014 sebagai platform pendidikan berbasis teknologi dan mendapatkan pendanaan Series A dari Ventura Capital. Hingga kini penggunanya telah mencapai lebih dari 150 ribu dengan komunitas sebesar 300 ribu.
-
Gibran Huzaifah Amsi El Farizy (27 tahun)
E-Fishery
Kategori Industry, Manufacturing & Energy
Melalui perusahaan rintisan di bidang IoT, Gibran berhasil merevolusi pasar akuakultur di Indonesia. E-fishery menggunakan teknologi perawatan-pemberi pakan pintar berbasis cloud untuk 20.000 ekor ikan dan tambak udang. Dampak teknologi ini ialah efisiensi budidaya dengan penurunan biaya mencapai 21%. Tak hanya itu, Gibran juga menghimpun berbagai data terkait akuakultur yang bebas digunakan oleh para penambak dan nelayan.
-
Teguh Ariwibowo (27 tahun)
Pinjam Indonesia
Kategori Finance & Venture Capital
Teguh merupakan co-founder Pinjam Indonesia, sebuah layanan gadai digital. Startup-nya dinilai memberi kemudahan penaksiran terhadap barang jaminan (kolateral), mulai dari kendaraan sampai perhiasan -berdasarkan gambar yang diunggah secara online. Setelah selesai ditaksir maka pengguna dapat menerima uang setelah petugas mengambil barang jaminan. Cara ini membuat proses gadai tradisional menjadi lebih ringkas.
-
Tyovan Ari Widagdo (27 tahun)
Bahaso
Kategori Teknologi Konsumen
Tyovan mendirikan startup bahaso, platform online untuk memudahkan belajar bahasa asing. Didirikan pada 2015, Bahaso mendapatkan modal US$ 500 ribu dan setahun setelahnya berhasil menjaring pengguna sebanyak 100 ribu orang. Platform yang berkolaborasi dengan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) ini dianggap telah banyak membantu banyak orang Indonesia belajar bahasa asing dengan praktis dan mudah.
-
Try Wibowo (27 tahun)
Insan Medika
Kategori Healthcare & Science
Insan Medika merupakan platform jasa kesehatan Indonesia yang menyediakan perawatan rumahan bagi lansia. Ide tersebut terinspirasi dari ibunya yang mendirikan pusat pelatihan bagi perawat. Saat ini terdapat kurang lebih 1.200 perawat berkualitas berkat kerjasama Insan Medika Persada dengan 100 sekolah vokasi keperawatan di Indonesia. Ide kreatifnya bahkan mendapat penghargaan "The Most Outstanding Home Health Service in The World pada 2016" di Inggris.
-
Marshall Pribadi (27 tahun)
Privy
Kategori Finance & Venture Capital
Perjalanan Privy dimulai setelah Marshall memenangkan kontes startup yang diselenggarakan Bank Mandiri. Marshall mendirikan Privy pada 2016 sebagai fasilitator identitas universal dan penyelenggara tanda tangan elektronik Dalam waktu kurang lebih satu tahun Privy menjaring 130 ribu pengguna terverifikasi dan menyatakan telah tumbuh sebanyak 2.100 pengguna per hari.
-
Christina Suriadjaja (26 tahun)
Travelio
Kategori Retail & E-Commerce
Christina mendirikan Travelio pada 2015. Layanan Travelio fokus menawarkan penyewaan kamar dari harian hingga bulanan.layaknya Airbnb. Hingga kini, Travelio telah bekerja sama dengan lebih dari 3.000 penyewaan properti di 25 kota di Indonesia. Perkembangan bisnis yang cepat mengantarkan mantan atlet ini terpilih sebagai “EY Next Gen Award Winner 2017” di antara 500 anggota NextGen di seluruh dunia.
Post A Comment:
0 comments: