Wah, diterima kerja di PT Motorgede nih. Mereka juga setuju sama permintaan gaji gue. Tapi, denger-denger ni perusahaan lagi susah jualan. Terima gak ya?”Karena galau, Andre nyaris gak tidur dua hari. Pasalnya, kerja di sana gajinya memang besar, tapi masa depan perusahaannya gak jelas.
Gak sedikit di dunia ini yang mengalami fenomena seperti yang dialami Andre. Galau itu wajar, apalagi urusan karier dan masa depan.
Di satu sisi, kamu mungkin berpikir bahwa ada tantangan yang bisa mengembangkan kariermu di tempat baru. Tapi di sisi lain, jika ternyata perusahaan itu juga punya manajemen yang bobrok, tentu hal itu sama saja dengan masuk kandang macan.
Percuma digaji gede tapi kalau sistem kerjanya serba gak jelas, apalagi ditambah dengan bos yang gak profesional. Ujung-ujungnya, masa probation kelar juga kamu mungkin bakal resign. Atau bahkan perusahaannya yang malah gulung tikar.
Ketika kamu bingung karena gak yakin perusahaan yang menerima lamaran kerjamu adalah yang terbaik, maka lakukan saja empat hal ini segera. Jangan kelamaan lho, karena kalau kelamaan nanti kamu bakal dicap gak profesional juga.
Ketika gak ada iklan sama sekali, bisa jadi perusahaan itu sedang memangkas biaya promosi. Ada apa gerangan, kok sampai dipangkas? Apa karena gak ada duit?
Jika memang gak ada iklannya di media massa, segera cek akun Instagram atau akun medsosnya. Coba perhatikan, seberapa aktif media sosial yang mereka miliki. Ketika gak ada update sama sekali dan gak ada promonya, maka ada dua kemungkinan yang terjadi.
Pertama adalah mereka memang belum dapat orang yang bisa mengelola medsos. Dan yang kedua adalah, mereka gak ngerti soal hal itu dan gak ada waktu untuk mengurusnya.
Jika alasannya yang kedua, itu tandanya perusahaan yang bersangkutan udah gak lagi bergairah soal promosi. Pikir-pikir mau bergabung di sana ya.
Jika perusahaan itu adalah perusahaan Tbk alias terbuka, tentu kamu bisa mengetahui update-nya dengan mudah lewat informasi seputar saham di media. Kalau nilai sahamnya anjlok terus ya paling sebentar lagi wassalam deh perusahaan itu.
Tapi kalau perusahaan itu adalah perusahaan keluarga, atau perusahaan non-Tbk, maka ketik saja produknya di mesin pencarian Google. Kalau memang pemberitaannya minim, jangan ragu untuk menanyakan langsung soal laba perusahaan itu ke pihak yang mewawancaraimu. Jika jawabannya gak meyakinkan, ya tinggalkan saja.
Oh ya, lantas gimana kalau perusahaan itu adalah perusahaan startup berbasis teknologi? Cari saja beritanya di Tech in Asia, Daily Social, atau media-media yang sering mengulas teknologi. Mereka sering ngulas berita seputar perusahaan startup-startup baru muncul atau yang baru dapat kucuran dana kok.
Apa saja situsnya? Kamu bisa kunjungi Qerja, Glassdoor, Job-Like, Jobstreet, dan lainnya.
Jika review perusahaan yang menerimamu kerja cukup positif atau dapat bintang empat atau lima, gak usah ragu untuk bergabung. Tapi kalau malah yang terjadi adalah sebaliknya atau sama sekali gak ada review, lakukan apa yang dijelaskan di poin selanjutnya.
Setiap perusahaan konsultan marketing dan brand tentu memiliki banyak rekanan bisnis berupa perusahaan B2C. Wajar saja, pekerjaan mereka kan ngebantu riset perusahaan-perusahaan seperti itu agar mudah berjualan.
Konsultan tentunya tahu bagaimana kondisi keuangan mereka. Wong mereka pernah meeting kok.
Itulah yang bisa kamu lakukan ketika kamu galau saat diterima kerja. Intinya, gak usah buru-buru atau terlalu sumeringah dulu deh kalau diterima kerja. Belum tentu perusahaan itu yang terbaik untukmu lho.
Gak sedikit di dunia ini yang mengalami fenomena seperti yang dialami Andre. Galau itu wajar, apalagi urusan karier dan masa depan.
Di satu sisi, kamu mungkin berpikir bahwa ada tantangan yang bisa mengembangkan kariermu di tempat baru. Tapi di sisi lain, jika ternyata perusahaan itu juga punya manajemen yang bobrok, tentu hal itu sama saja dengan masuk kandang macan.
Percuma digaji gede tapi kalau sistem kerjanya serba gak jelas, apalagi ditambah dengan bos yang gak profesional. Ujung-ujungnya, masa probation kelar juga kamu mungkin bakal resign. Atau bahkan perusahaannya yang malah gulung tikar.
Ketika kamu bingung karena gak yakin perusahaan yang menerima lamaran kerjamu adalah yang terbaik, maka lakukan saja empat hal ini segera. Jangan kelamaan lho, karena kalau kelamaan nanti kamu bakal dicap gak profesional juga.
1. Pantau promo produk perusahaan itu
Bila perusahaan yang menerima lamaran kerjamu adalah perusahaan retail, consumer goods, atau bergerak di bidang business to consumer alias B2C, maka mudah sekali untuk mengetahui kesehatan keuangan mereka. Cari saja iklannya di media massa.Ketika gak ada iklan sama sekali, bisa jadi perusahaan itu sedang memangkas biaya promosi. Ada apa gerangan, kok sampai dipangkas? Apa karena gak ada duit?
Jika memang gak ada iklannya di media massa, segera cek akun Instagram atau akun medsosnya. Coba perhatikan, seberapa aktif media sosial yang mereka miliki. Ketika gak ada update sama sekali dan gak ada promonya, maka ada dua kemungkinan yang terjadi.
Pertama adalah mereka memang belum dapat orang yang bisa mengelola medsos. Dan yang kedua adalah, mereka gak ngerti soal hal itu dan gak ada waktu untuk mengurusnya.
Jika alasannya yang kedua, itu tandanya perusahaan yang bersangkutan udah gak lagi bergairah soal promosi. Pikir-pikir mau bergabung di sana ya.
2. Cari tahu perusahaan tersebut lewat berita di media massa
Kamu galau diterima kerja di perusahaan itu karena takut perusahaannya gak jelas atau mau bangkrut sebentar lagi? Cari saja berita terbaru tentang perusahaan atau produk dari perusahaan yang menerima lamaran kerjamu di media.Jika perusahaan itu adalah perusahaan Tbk alias terbuka, tentu kamu bisa mengetahui update-nya dengan mudah lewat informasi seputar saham di media. Kalau nilai sahamnya anjlok terus ya paling sebentar lagi wassalam deh perusahaan itu.
Tapi kalau perusahaan itu adalah perusahaan keluarga, atau perusahaan non-Tbk, maka ketik saja produknya di mesin pencarian Google. Kalau memang pemberitaannya minim, jangan ragu untuk menanyakan langsung soal laba perusahaan itu ke pihak yang mewawancaraimu. Jika jawabannya gak meyakinkan, ya tinggalkan saja.
Oh ya, lantas gimana kalau perusahaan itu adalah perusahaan startup berbasis teknologi? Cari saja beritanya di Tech in Asia, Daily Social, atau media-media yang sering mengulas teknologi. Mereka sering ngulas berita seputar perusahaan startup-startup baru muncul atau yang baru dapat kucuran dana kok.
3. Lihat review perusahaan yang bersangkutan di situs pencari kerja
Saat ini, bukan hanya lowongan yang bisa kamu temukan di situs pencari kerja. Kamu juga bisa mencari informasi gaji dan ulasan para karyawan di perusahaan yang bersangkutan soal bagaimana rasanya bekerja di sana.Apa saja situsnya? Kamu bisa kunjungi Qerja, Glassdoor, Job-Like, Jobstreet, dan lainnya.
Jika review perusahaan yang menerimamu kerja cukup positif atau dapat bintang empat atau lima, gak usah ragu untuk bergabung. Tapi kalau malah yang terjadi adalah sebaliknya atau sama sekali gak ada review, lakukan apa yang dijelaskan di poin selanjutnya.
4. Cari tahu perusahaan itu lewat kenalanmu atau tanya ke konsultan
Ketika sama sekali gak ada informasi mengenai perusahaan tersebut, maka mau gak mau kamu harus mencari tahu informasi ini lewat kenalanmu. Atau bisa juga kamu bertanya pada konsultan-konsultan marketing atau brand, jika perusahaan yang kamu tuju adalah perusahaan B2C.Setiap perusahaan konsultan marketing dan brand tentu memiliki banyak rekanan bisnis berupa perusahaan B2C. Wajar saja, pekerjaan mereka kan ngebantu riset perusahaan-perusahaan seperti itu agar mudah berjualan.
Konsultan tentunya tahu bagaimana kondisi keuangan mereka. Wong mereka pernah meeting kok.
Itulah yang bisa kamu lakukan ketika kamu galau saat diterima kerja. Intinya, gak usah buru-buru atau terlalu sumeringah dulu deh kalau diterima kerja. Belum tentu perusahaan itu yang terbaik untukmu lho.
Post A Comment:
0 comments: