Perusahaan startup kini tengah hits. Mulai dari fresh-graduate, hingga yang telah berpengalaman ingin kerja di startup. Biar kamu diundang wawancara kerja di sana, ternyata ada triknya, lho!
Sebenarnya gak terlalu sulit dipanggil interview oleh perusahaan startup. Apalagi, kalau kamu emang punya passion yang kreatif.
Pesona bekerja di perusahaan startup emang sangat menarik. Pasalnya, beberapa perusahaan startup kekinian seperti Traveloka, GO-JEK, Tokopedia, dan lainnya menawarkan suasana pekerjaan cukup berbeda dibandingkan perusahaan konvensional.
Mulai dari ruangan kantor yang catchy sampai budaya kerja yang lebih atraktif menjadi alasan startup semakin dilirik pencari kerja.
Nah, buat kamu yang ngebet pengin kerja di startup, coba ikuti trik sebelum dan saat wawancara kerja berikut ini. Dijamin HRD dan user yang wawancara kamu bakal kirim offering letter ke kamu!
Penasaran? Yuk, simak lengkapnya di sini:
Gimana kamu bakal bisa menarik perhatian mereka kalau CV kamu biasa-biasa aja. Pasalnya, CV menjadi perantara diri kamu ke mereka.
Bila startup yang kamu incar bergerak di bidang kreatif atau posisi yang kamu lamar di bidang tersebut, maka buatlah CV yang gak konvensional.
Gak ada salahnya lho kamu bikin desain CV semenarik mungkin. Kalau kamu gak bisa desain, gak ada salahnya keluar uang untuk membayar orang lain mendesainkan CV kamu.
Atau, kalau kamu gak mau merogoh kocek, bisa memanfaatkan template gratis yang ada di internet untuk membantu membuat CV.
Sekadar diketahui, zaman sekarang profil LinkedIn sering dilihat oleh para HRD, bahkan hingga para founder startup.
Kamu juga gak perlu lagi cari-cari lowongan kerja. Para HRD atau founder itu yang bakalan mengontak kamu via jejaring sosial tersebut.
Jadi, poles LinkedIn kamu semenarik mungkin. Bila memungkinkan, gunakan bahasa Inggris biar terlihat lebih profesional lagi. Poles layaknya CV kamu deh!
Kalau emang sesuai, gak ada salahnya buat kamu berpenampilan catchy. Gak sekadar berpenampilan rapi dan menarik, penampilan bisa menjadi gambaran karakter kamu.
Memakai kemeja lengan panjang yang terlalu rapi dengan celana bahan kadang kala di beberapa startup malah jadi salah kostum. Jadi, lihat-lihat dulu startup yang kamu incar, ya!
Bahkan, kamu juga bisa bikin statement mengenai diri kamu lewat penampilan. Namun, tetaplah berpenampilan gak berlebihan.
Misalnya, kamu yang perempuan bisa kenakan outer dengan sentuhan etnik dipadukan dengan atasan dan celana kulot bahan. Buat pria, kamu bisa kenakan kemeja polos dipadukan celana jins dan blazer yang cukup santai.
Perlu ditekankan di sini, santai yang dimaksud bukan berarti kamu bisa bebas gitu aja. Kamu tetap harus sopan saat memperkenalkan diri. Namun, kali ini kamu gak perlu menjelaskan tentang diri sendiri secara kaku.
Saat perkenalan diri, ada baiknya gak sekadar mengulangi apa yang ada di CV. Bakal lebih keren kalau kamu bisa mengembangkan hal-hal yang menarik dari yang tertulis di CV kamu.
Biar kamu lebih gampang menjawab pertanyaan saat wawancara kerja, sebaiknya kepo-in dulu startup yang kamu incar, ya!
Kamu bisa baca soal sejarah startup tersebut, siapa founder-nya, dan perjalanan bisnis mereka. Dengan gitu, kamu bakal lebih mudah buat berinteraksi dengan HRD atau user yang mewawancarai kamu.
Dengan mencari tahu secara detail startup yang bakal wawancara kamu, kamu pun bakal lebih siap buat poin-poin berikut ini.
Siapkan ide sebelum wawancara kerja
Nah, karena udah punya modal kepo, maka kamu pun jadi punya bahan buat sampaikan saat wawancara kerja.
Apalagi nih buat kebanyakan startup, mereka bakal lebih suka sama kandidat yang punya ide brilian.
Sebab, perusahaan mereka kan sedang merintis. Karena itu, perusahaan rintisan tersebut pasti butuh banyak masukan buat berkembang.
Jadi, pastikan sebelum wawancara kerja, kamu udah punya ide menarik buat disampaikan. Jadi saat wawancara nanti, kamu pasti ditanya mengenai pendapat kamu tentang startup tersebut. Kemudian, kamu bakal ditanya soal kontribusi kamu buat startup tersebut.
Wawancara kerja di startup gak cuma sekadar user memberi pertanyaan dan kamu menjawab. Malah kamu bakal jadi lebih menarik kalau kamu bisa ciptakan diskusi yang asyik.
Karena itu, jangan segan-segan buat bicara. Meski demikian, tentu aja jangan terlalu banyak bicara pula yang gak sesuai dengan topik.
Oh ya, kadang kala kalau emang sesuai dengan topik obrolan, kamu bisa memberikan sedikit kritik dan saran terhadap produk startup tersebut. User yang mewawancarai kamu bakal senang karena melihat kamu orang yang cukup detail.
Yang pasti, jadilah kandidat pro-aktif agar kamu lebih berpeluang buat dapat tawaran kerja. Salah satu caranya, mengajukan pertanyaan pada HRD atau user.
Biasanya di akhir wawancara kerja, kamu bakal ditanyakan, “Apakah ada pertanyaan?”. Nah, ini kesempatan buat menunjukkan bahwa kamu benar-benar antusias buat bekerja di sana. Di sini kamu juga bakal tahu gimana nantinya suasana kerja di sana.
Karena itu, jangan segan buat tanyakan apa yang kamu ingin tahu soal startup tersebut. Misalnya aja, gimana budaya kerja di sana, tanyakan visi-misi mereka, dan bahkan situasi pendanaan startup tersebut.
Intinya, jadilah orang yang proaktif saat wawancara kerja di startup. Sebab, kandidat yang aktif bakal jauh lebih menarik buat perkembangan perusahaan yang baru merintis itu sendiri.
Sebenarnya gak terlalu sulit dipanggil interview oleh perusahaan startup. Apalagi, kalau kamu emang punya passion yang kreatif.
Pesona bekerja di perusahaan startup emang sangat menarik. Pasalnya, beberapa perusahaan startup kekinian seperti Traveloka, GO-JEK, Tokopedia, dan lainnya menawarkan suasana pekerjaan cukup berbeda dibandingkan perusahaan konvensional.
Mulai dari ruangan kantor yang catchy sampai budaya kerja yang lebih atraktif menjadi alasan startup semakin dilirik pencari kerja.
Nah, buat kamu yang ngebet pengin kerja di startup, coba ikuti trik sebelum dan saat wawancara kerja berikut ini. Dijamin HRD dan user yang wawancara kamu bakal kirim offering letter ke kamu!
Penasaran? Yuk, simak lengkapnya di sini:
Benahi CV kamu semenarik mungkin
Langkah pertama yang bisa dilakukan agar HRD startup memanggilmu untuk wawancara adalah, benahi dulu CV kamu.Gimana kamu bakal bisa menarik perhatian mereka kalau CV kamu biasa-biasa aja. Pasalnya, CV menjadi perantara diri kamu ke mereka.
Bila startup yang kamu incar bergerak di bidang kreatif atau posisi yang kamu lamar di bidang tersebut, maka buatlah CV yang gak konvensional.
Gak ada salahnya lho kamu bikin desain CV semenarik mungkin. Kalau kamu gak bisa desain, gak ada salahnya keluar uang untuk membayar orang lain mendesainkan CV kamu.
Atau, kalau kamu gak mau merogoh kocek, bisa memanfaatkan template gratis yang ada di internet untuk membantu membuat CV.
Poles LinkedIn kamu
Namanya juga bakal kerja di startup yang notabene dekat banget sama teknologi. So, ada baiknya untuk meng-update LinkedIn kamu.Sekadar diketahui, zaman sekarang profil LinkedIn sering dilihat oleh para HRD, bahkan hingga para founder startup.
Kamu juga gak perlu lagi cari-cari lowongan kerja. Para HRD atau founder itu yang bakalan mengontak kamu via jejaring sosial tersebut.
Jadi, poles LinkedIn kamu semenarik mungkin. Bila memungkinkan, gunakan bahasa Inggris biar terlihat lebih profesional lagi. Poles layaknya CV kamu deh!
Berpenampilan catchy
Kalau emang sesuai, gak ada salahnya buat kamu berpenampilan catchy. Gak sekadar berpenampilan rapi dan menarik, penampilan bisa menjadi gambaran karakter kamu.
Memakai kemeja lengan panjang yang terlalu rapi dengan celana bahan kadang kala di beberapa startup malah jadi salah kostum. Jadi, lihat-lihat dulu startup yang kamu incar, ya!
Bahkan, kamu juga bisa bikin statement mengenai diri kamu lewat penampilan. Namun, tetaplah berpenampilan gak berlebihan.
Misalnya, kamu yang perempuan bisa kenakan outer dengan sentuhan etnik dipadukan dengan atasan dan celana kulot bahan. Buat pria, kamu bisa kenakan kemeja polos dipadukan celana jins dan blazer yang cukup santai.
Perkenalan diri lebih santai
Perlu ditekankan di sini, santai yang dimaksud bukan berarti kamu bisa bebas gitu aja. Kamu tetap harus sopan saat memperkenalkan diri. Namun, kali ini kamu gak perlu menjelaskan tentang diri sendiri secara kaku.
Saat perkenalan diri, ada baiknya gak sekadar mengulangi apa yang ada di CV. Bakal lebih keren kalau kamu bisa mengembangkan hal-hal yang menarik dari yang tertulis di CV kamu.
Kepo-in startup yang kamu incar
Biar kamu lebih gampang menjawab pertanyaan saat wawancara kerja, sebaiknya kepo-in dulu startup yang kamu incar, ya!
Kamu bisa baca soal sejarah startup tersebut, siapa founder-nya, dan perjalanan bisnis mereka. Dengan gitu, kamu bakal lebih mudah buat berinteraksi dengan HRD atau user yang mewawancarai kamu.
Dengan mencari tahu secara detail startup yang bakal wawancara kamu, kamu pun bakal lebih siap buat poin-poin berikut ini.
Siapkan ide sebelum wawancara kerja
Nah, karena udah punya modal kepo, maka kamu pun jadi punya bahan buat sampaikan saat wawancara kerja.
Apalagi nih buat kebanyakan startup, mereka bakal lebih suka sama kandidat yang punya ide brilian.
Sebab, perusahaan mereka kan sedang merintis. Karena itu, perusahaan rintisan tersebut pasti butuh banyak masukan buat berkembang.
Jadi, pastikan sebelum wawancara kerja, kamu udah punya ide menarik buat disampaikan. Jadi saat wawancara nanti, kamu pasti ditanya mengenai pendapat kamu tentang startup tersebut. Kemudian, kamu bakal ditanya soal kontribusi kamu buat startup tersebut.
Ciptakan diskusi yang asyik
Wawancara kerja di startup gak cuma sekadar user memberi pertanyaan dan kamu menjawab. Malah kamu bakal jadi lebih menarik kalau kamu bisa ciptakan diskusi yang asyik.
Karena itu, jangan segan-segan buat bicara. Meski demikian, tentu aja jangan terlalu banyak bicara pula yang gak sesuai dengan topik.
Oh ya, kadang kala kalau emang sesuai dengan topik obrolan, kamu bisa memberikan sedikit kritik dan saran terhadap produk startup tersebut. User yang mewawancarai kamu bakal senang karena melihat kamu orang yang cukup detail.
Ajukan pertanyaan alias jadi pro-aktif
Yang pasti, jadilah kandidat pro-aktif agar kamu lebih berpeluang buat dapat tawaran kerja. Salah satu caranya, mengajukan pertanyaan pada HRD atau user.
Biasanya di akhir wawancara kerja, kamu bakal ditanyakan, “Apakah ada pertanyaan?”. Nah, ini kesempatan buat menunjukkan bahwa kamu benar-benar antusias buat bekerja di sana. Di sini kamu juga bakal tahu gimana nantinya suasana kerja di sana.
Karena itu, jangan segan buat tanyakan apa yang kamu ingin tahu soal startup tersebut. Misalnya aja, gimana budaya kerja di sana, tanyakan visi-misi mereka, dan bahkan situasi pendanaan startup tersebut.
Intinya, jadilah orang yang proaktif saat wawancara kerja di startup. Sebab, kandidat yang aktif bakal jauh lebih menarik buat perkembangan perusahaan yang baru merintis itu sendiri.
Post A Comment:
0 comments: