Indonesia berlahan-lahan menuju negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Dari data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Indonesia saat ini memiliki 143 juta pengguna internet aktif. Data dari AT Kearney, perusahaan konsultasi manajemen global asal Amerika, lebih dari 12 juta orang Indonesia aktif berbelanja online dan diperkirakan pada tahun 2025 akan naik hingga 46 juta orang.
Angka-angka ini memicu bermunculannya startup-startup e-commerce di Indonesia. Google-pun ikut mengambil peran dalam tren ini. Misalnya, Google telah memberikan investasi pada salah satu startup lokal yaitu Gojek.
Tony Keusgen, Managing Director Google Indonesia mengatakan bahwa Gojek merupakan salah satu contoh startup yang sangat membantu kehidupan masyarakat dan menyelesaikan permasalahan yang ada yaitu kemacetan.
Investasi pada startup Indonesia juga menjadi signal bahwa Google akan lama berada di Indonesia dan membantu membangun ekosistem ekonomi digital Indonesia. Raksasa teknologi asal Amerika ini juga bergabung dalam Gerakan Nasional 1000 Startup Digital lewat program Google Developers Launchpad.
"Google dengan program Google Developers Launchpad telah mengirim 24 startup Indonesia ke Amerika untuk mendapatkan pelatihan selama 2 minggu belajar mengenai membangun aplikasi, user experience dan stategi dalam berbisnis, serta dibekali 50.000 dolar Amerika" jelasnya dalam percakapan bersama Peng T. Ong, Managing Partner Monk's Hill Ventures, yang dilakukan di @America, Selasa (4/9/2018).
Google berkomitmen untuk membantu Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar se-Asia Tenggara. Rencananya hingga tahun 2020, Google akan membantu 100.000 pengembang seluler dengan beberapa program di antaranya launchpad accelerator, Indonesia Andriod Kejar, mengembangkan kelompok student developer, mengembangkan kurikulum terkait ilmu komputer di beberapa Univeristas dan memberikan beasiswa tersertifikasi.
Tak lupa, Managing Director Google Indonesia ini juga memberikan tips kepada orang-orang yang ingin memulai membuat startup yakni harus melihat masalah yang ada dalam masyarakat, mengukur kebermanfaatannya, jangan takut untuk gagal dan selalu gunakan data dalam menganalisis.
"Lihat sekeliling dan temukan satu masalah, lalu selesaikan isu dengan inovasi teknologi," tambahnya.
Angka-angka ini memicu bermunculannya startup-startup e-commerce di Indonesia. Google-pun ikut mengambil peran dalam tren ini. Misalnya, Google telah memberikan investasi pada salah satu startup lokal yaitu Gojek.
Tony Keusgen, Managing Director Google Indonesia mengatakan bahwa Gojek merupakan salah satu contoh startup yang sangat membantu kehidupan masyarakat dan menyelesaikan permasalahan yang ada yaitu kemacetan.
Investasi pada startup Indonesia juga menjadi signal bahwa Google akan lama berada di Indonesia dan membantu membangun ekosistem ekonomi digital Indonesia. Raksasa teknologi asal Amerika ini juga bergabung dalam Gerakan Nasional 1000 Startup Digital lewat program Google Developers Launchpad.
"Google dengan program Google Developers Launchpad telah mengirim 24 startup Indonesia ke Amerika untuk mendapatkan pelatihan selama 2 minggu belajar mengenai membangun aplikasi, user experience dan stategi dalam berbisnis, serta dibekali 50.000 dolar Amerika" jelasnya dalam percakapan bersama Peng T. Ong, Managing Partner Monk's Hill Ventures, yang dilakukan di @America, Selasa (4/9/2018).
Google berkomitmen untuk membantu Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar se-Asia Tenggara. Rencananya hingga tahun 2020, Google akan membantu 100.000 pengembang seluler dengan beberapa program di antaranya launchpad accelerator, Indonesia Andriod Kejar, mengembangkan kelompok student developer, mengembangkan kurikulum terkait ilmu komputer di beberapa Univeristas dan memberikan beasiswa tersertifikasi.
Tak lupa, Managing Director Google Indonesia ini juga memberikan tips kepada orang-orang yang ingin memulai membuat startup yakni harus melihat masalah yang ada dalam masyarakat, mengukur kebermanfaatannya, jangan takut untuk gagal dan selalu gunakan data dalam menganalisis.
"Lihat sekeliling dan temukan satu masalah, lalu selesaikan isu dengan inovasi teknologi," tambahnya.
Post A Comment:
0 comments: