Berpartisipasi sebagai tenant di pameran memang merupakan strategi promosi yang cukup efektif. Karena di pameranlah, kamu bisa mengenalkan produkmu secara langsung ke khalayak ramai.
Strategi ini kerap dilakukan brand-brand ritel. Terkadang yang mereka incar hanyalah branding, bukan omzet penjualan. Yang penting banyak yang lihat logo, dan banyak yang mengunjungi booth.
Gak ada yang salah dengan strategi tersebut. Namun akan lebih baik jika kamu bisa dapat omzet penjualan yang signifikan juga kan setelah keluar modal buat ikutan pameran?
Jangan salah lho, ada kerugian finansial yang signifikan jika kamu buka booth di pameran tanpa perencanaan yang matang. Terutama buat kamu yang bergerak di sektor UKM ya.
Nah daripada sudah capek-capek terus malah rugi, lakukan saja 7 hal ini:
Lokasi tentu jadi faktor penentu seberapa banyak pengunjung yang bakal menyambangi pameran yang kamu ikuti. Perhatikan juga kapasitas gedungnya, kira-kira sanggup menampung berapa banyak orang, serta lokasi di mana boothmu berada.
Lokasi gedungnya strategis dan booth mu pun gampang dicari. Pasti top lah (salah satu booth favorit di GIIAS 2016/Pertamax 7)
Percuma ikut pameran di gedung besar dengan kapasitas ratusan juta orang tapi lokasinya di tempat terpencil dan gak ada akses kendaraan umum. Walau dikasih harga murah untuk sewa tempat, tetap saja rugi biaya dan rugi waktu.
Pilihlah tempat yang lokasinya sesuai dengan target marketmu. Belajar dari pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang lahir pada 2015. Pameran itu justru digelar di BSD, Tangerang, berbeda dengan rivalnya yaitu Indonesia International Motor Show yang digelar di PRJ, Kemayoran.
Mengapa demikian? Karena berdasarkan riset yang mereka lakukan, mayoritas pengunjung yang akhirnya membeli mobil adalah warga Tangerang. Gak salah dong kalau mereka menyelenggarakan event ini di BSD.
Setelah tahu di mana lokasi pamerannya, telusuri siapa yang jadi EO atau penyelenggara pamerannya. Ada banyak penyelenggara pameran yang cukup dikenal karena profesionalitasnya. Namun ada juga yang terkenal karena catatan buruknya. Cermati saja portofolio dan company profile masing-masing penyelenggara.
Bila kamu ditawari jadi tenant oleh penyelenggara baru, pikir dua kali untuk ikut sebagai partisipan. Belum tentu si penyelenggara itu sanggup mengakomodir apa yang kamu butuhkan.
Tanpa memerhatikan profil pengunjung yang datang ke pameran, upaya buka booth bakal seperti judi. Jelas saja, kamu bisa rugi kalau yang datang gak sesuai dengan target pasarmu. Tapi kalau sebaliknya, ada potensi dapat keuntungan.
Jika kamu belum tahu siapa yang bakal datang ke pameran itu, ulik saja informasi pengunjung lewat si penyelenggara. Bila pameran ini pernah diselenggarakan tahun lalu, cari tahu juga seberapa banyak total pengunjung dan bagaimana animonya.
Kalau usahamu bergerak di bidang perlengkapan olahraga, kurang tepat pastinya kan kalau buka booth di pameran kuliner atau pameran kerajinan tangan.
Booth yang menarik pasti bakal jadi pusat perhatian pengunjung (booth unik/desain rumahnya)
Tanpa desain booth menarik, sulit pula bagimu buat menarik pengunjung mampir ke booth. Jika kamu punya keterbatasan waktu atau SDM untuk mendesain dan membuat booth, sewa saja jasa vendor atau kontraktor yang berpengalaman.
Dalam pameran berskala besar, pihak penyelenggara juga bakal memberikan daftar nama vendor yang diizinkan beroperasi. Pastikan vendor booth yang kamu sewa tidak masuk dalam daftar hitam si penyelenggara.
Dan jangan lupa juga, selalu cek portofolio vendor tersebut. Cari tahu seberapa jago mereka membuat desain booth yang menarik, serta harga jasanya.
Hadir di pameran tentu gak lengkap kalau gak memberikan promo buat para pengunjung. Promo memang penting, tapi perhitungkan baik-baik return of investment-nya.
Bukan berarti harus jor-joran promo agar pengunjung mengerubungi booth milikmu, kecuali tujuan kamu hadir di pameran itu hanya untuk branding. Promo beli satu gratis satu, atau gratis hadiah untuk pembelian dengan nominal tertentu juga cukup menarik buat pengunjung.
Jangan lupa juga untuk woro-woro di akun media sosialm agar para followers menyambangi booth-mu di pameran.
Sales promotion girls alias SPG juga harus ada di booth. Tujuannya untuk menarik para pengunjung mampir.
Ketika banyak SPG cantik di boothmu, dijamin deh pengunjung pria bakal ke sana. Gak sedikit juga yang minta foto (para spg cantik/Indonesia Riders)
Tapi, alangkah lebih baiknya jika gadis-gadis SPG sudah kamu berikan training seputar produk yang kamu jual. Jadi, kamu bisa bekerja dengan lebih efisien.
Kamu bisa menyewa jasa SPG di agen-agen dengan tarif yang beragam. Semua sesuai dengan penampilan dan pengalamannya.
Bila produk yang kamu jual adalah produk ritel, berlakukan saja sistem komisi untuk membayar SPG tiap mereka berhasil menjual produk. Dengan metode ini, mereka bakal terpacu buat membantu penjualan, kan?
Yang terakhir nih, ketika pameran berlangsung jangan lupa catat biodata pengunjung booth-mu untuk ditambahkan ke dalam database perusahaan. Kalaupun mereka gak beli barang, setidaknya kamu menyimpan data mereka.
Dengan begitu, sewaktu-waktu kamu melancarkan promo terbaru, kamu bisa memberi tahu mereka via email atau SMS blast. Barangkali mereka tertarik dengan diskon yang kamu tawarkan.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, buka booth di pameran tentu butuh dana yang gak sedikit. Selain sewa tempat, masih ada biaya lain-lain seperti produksi booth, sewa SPG, dan bayar vendor.
Khusus buat kamu yang bergerak di UKM, pinjam dana ke bank sah-sah saja. Asalkan tahu berapa rupiah yang kiranya bisa kamu dapatkan dari pameran tersebut. Ada kok pinjaman kredit tanpa agunan (KTA) yang plafonnya sampai Rp 200 juta dengan bunga yang kompetitif.
So, gak bingung atau galau lagi kan kalau mau buka booth di pameran? Jangan lupa lakukan 7 hal ini supaya booth-mu ramai ya!
Strategi ini kerap dilakukan brand-brand ritel. Terkadang yang mereka incar hanyalah branding, bukan omzet penjualan. Yang penting banyak yang lihat logo, dan banyak yang mengunjungi booth.
Gak ada yang salah dengan strategi tersebut. Namun akan lebih baik jika kamu bisa dapat omzet penjualan yang signifikan juga kan setelah keluar modal buat ikutan pameran?
Jangan salah lho, ada kerugian finansial yang signifikan jika kamu buka booth di pameran tanpa perencanaan yang matang. Terutama buat kamu yang bergerak di sektor UKM ya.
Nah daripada sudah capek-capek terus malah rugi, lakukan saja 7 hal ini:
1. Lokasi tempat pameran dan pengunjung
Lokasi tentu jadi faktor penentu seberapa banyak pengunjung yang bakal menyambangi pameran yang kamu ikuti. Perhatikan juga kapasitas gedungnya, kira-kira sanggup menampung berapa banyak orang, serta lokasi di mana boothmu berada.
Lokasi gedungnya strategis dan booth mu pun gampang dicari. Pasti top lah (salah satu booth favorit di GIIAS 2016/Pertamax 7)
Percuma ikut pameran di gedung besar dengan kapasitas ratusan juta orang tapi lokasinya di tempat terpencil dan gak ada akses kendaraan umum. Walau dikasih harga murah untuk sewa tempat, tetap saja rugi biaya dan rugi waktu.
Pilihlah tempat yang lokasinya sesuai dengan target marketmu. Belajar dari pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang lahir pada 2015. Pameran itu justru digelar di BSD, Tangerang, berbeda dengan rivalnya yaitu Indonesia International Motor Show yang digelar di PRJ, Kemayoran.
Mengapa demikian? Karena berdasarkan riset yang mereka lakukan, mayoritas pengunjung yang akhirnya membeli mobil adalah warga Tangerang. Gak salah dong kalau mereka menyelenggarakan event ini di BSD.
2. Kenali profil penyelenggara
Setelah tahu di mana lokasi pamerannya, telusuri siapa yang jadi EO atau penyelenggara pamerannya. Ada banyak penyelenggara pameran yang cukup dikenal karena profesionalitasnya. Namun ada juga yang terkenal karena catatan buruknya. Cermati saja portofolio dan company profile masing-masing penyelenggara.
Bila kamu ditawari jadi tenant oleh penyelenggara baru, pikir dua kali untuk ikut sebagai partisipan. Belum tentu si penyelenggara itu sanggup mengakomodir apa yang kamu butuhkan.
3. Perhatikan profil pengunjung
Tanpa memerhatikan profil pengunjung yang datang ke pameran, upaya buka booth bakal seperti judi. Jelas saja, kamu bisa rugi kalau yang datang gak sesuai dengan target pasarmu. Tapi kalau sebaliknya, ada potensi dapat keuntungan.
Jika kamu belum tahu siapa yang bakal datang ke pameran itu, ulik saja informasi pengunjung lewat si penyelenggara. Bila pameran ini pernah diselenggarakan tahun lalu, cari tahu juga seberapa banyak total pengunjung dan bagaimana animonya.
Kalau usahamu bergerak di bidang perlengkapan olahraga, kurang tepat pastinya kan kalau buka booth di pameran kuliner atau pameran kerajinan tangan.
4. Buat desain booth yang menarik
Booth yang menarik pasti bakal jadi pusat perhatian pengunjung (booth unik/desain rumahnya)
Tanpa desain booth menarik, sulit pula bagimu buat menarik pengunjung mampir ke booth. Jika kamu punya keterbatasan waktu atau SDM untuk mendesain dan membuat booth, sewa saja jasa vendor atau kontraktor yang berpengalaman.
Dalam pameran berskala besar, pihak penyelenggara juga bakal memberikan daftar nama vendor yang diizinkan beroperasi. Pastikan vendor booth yang kamu sewa tidak masuk dalam daftar hitam si penyelenggara.
Dan jangan lupa juga, selalu cek portofolio vendor tersebut. Cari tahu seberapa jago mereka membuat desain booth yang menarik, serta harga jasanya.
5. Berikan promo menarik buat pengunjung yang berbelanja di booth
Hadir di pameran tentu gak lengkap kalau gak memberikan promo buat para pengunjung. Promo memang penting, tapi perhitungkan baik-baik return of investment-nya.
Bukan berarti harus jor-joran promo agar pengunjung mengerubungi booth milikmu, kecuali tujuan kamu hadir di pameran itu hanya untuk branding. Promo beli satu gratis satu, atau gratis hadiah untuk pembelian dengan nominal tertentu juga cukup menarik buat pengunjung.
Jangan lupa juga untuk woro-woro di akun media sosialm agar para followers menyambangi booth-mu di pameran.
6. Sewa SPG yang menarik
Sales promotion girls alias SPG juga harus ada di booth. Tujuannya untuk menarik para pengunjung mampir.
Ketika banyak SPG cantik di boothmu, dijamin deh pengunjung pria bakal ke sana. Gak sedikit juga yang minta foto (para spg cantik/Indonesia Riders)
Tapi, alangkah lebih baiknya jika gadis-gadis SPG sudah kamu berikan training seputar produk yang kamu jual. Jadi, kamu bisa bekerja dengan lebih efisien.
Kamu bisa menyewa jasa SPG di agen-agen dengan tarif yang beragam. Semua sesuai dengan penampilan dan pengalamannya.
Bila produk yang kamu jual adalah produk ritel, berlakukan saja sistem komisi untuk membayar SPG tiap mereka berhasil menjual produk. Dengan metode ini, mereka bakal terpacu buat membantu penjualan, kan?
7. Catat database pengunjung
Yang terakhir nih, ketika pameran berlangsung jangan lupa catat biodata pengunjung booth-mu untuk ditambahkan ke dalam database perusahaan. Kalaupun mereka gak beli barang, setidaknya kamu menyimpan data mereka.
Dengan begitu, sewaktu-waktu kamu melancarkan promo terbaru, kamu bisa memberi tahu mereka via email atau SMS blast. Barangkali mereka tertarik dengan diskon yang kamu tawarkan.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, buka booth di pameran tentu butuh dana yang gak sedikit. Selain sewa tempat, masih ada biaya lain-lain seperti produksi booth, sewa SPG, dan bayar vendor.
Khusus buat kamu yang bergerak di UKM, pinjam dana ke bank sah-sah saja. Asalkan tahu berapa rupiah yang kiranya bisa kamu dapatkan dari pameran tersebut. Ada kok pinjaman kredit tanpa agunan (KTA) yang plafonnya sampai Rp 200 juta dengan bunga yang kompetitif.
So, gak bingung atau galau lagi kan kalau mau buka booth di pameran? Jangan lupa lakukan 7 hal ini supaya booth-mu ramai ya!
Post A Comment:
0 comments: