Amazon bisa menjadi perusahaan besar seperti sekarang tentu saja peran Jeff Bezos cukup kuat. Dalam membesarkan ecommerce ini menjadi raksasa, ternyata ada beberapa hal yang menjadi kunci sukses Bezos.
Perlu kamu tahu, saking besarnya Amazon, ecommerce ini salah satu perusahaan berharga dari segi kapitalisasi pasarnya. Itu berarti saham Amazon di bursa begitu diminati.
Kabar terakhir menyebut nilai kapitalisasi pasarnya mendekati nilai Apple yang mencapai US 1 triliun atau sekitar Rp 14.868 triliun. Angka yang benar-benar fantastis. Malahan Kontan menyebut ini kapitalisasi pasar Amazon sudah menyamakan produk domestik bruto Indonesia.
Padahal, dulunya Amazon cuma usaha kecil yang dimulai dari garasi mobil. Kini perusahaan yang berdiri sejak 1994 ini memiliki gudang yang besarnya melebihi lapangan sepak bola. Udah gitu selama delapan tahun sejak berdiri, ecommerce ini belum cetak untung.
Nyatanya, Amazon yang udah berusia kurang lebih 24 tahun ini masih eksis hingga sekarang. Malah posisinya begitu diperhitungkan sebagai perusahaan multinasional.
Di sinilah kunci sukses Jeff Bezos dalam memajukan Amazon bekerja. Apa aja? Dikutip dari berbagai sumber, inilah ulasannya.
Kunci sukses dari keberhasilannya dalam menjalankan Amazon adalah terletak pada penetapan standar yang tinggi terhadap karyawannya. Bisa dibilang ini yang menjadi faktor kenapa Amazon menjelma jadi raksasa ecommerce di dunia.
Bezos percaya kalau siapa aja bisa mengikuti standar yang tinggi. Malah bisa beradaptasi dengan cepat. Dengan begitu, pencapaian kerja karyawan (achievement) bisa memuaskan. Namun, ia menekankan standar tinggi di satu wilayah kerja gak sama dengan standar tinggi di wilayah kerja yang lain.
Buat mencari tahu apakah udah memenuhi standar atau belum, karyawan diminta buat daftar tugas yang selama ini dikerjakan lalu ditanyakan ke rekan kerjanya buat cari tahu di tugas mana si karyawan unggul. Kalau sampai gak ada satu pun yang unggul, itu tandanya si karyawan mesti perbaiki standarnya.
Kunci sukses selanjutnya adalah kejelasan target apa yang pengin dicapai dan seberapa realistis target tersebut. Di sinilah Bezos menekankan pentingnya mengetahui terlebih dahulu kualitas kerja dari tiap-tiap wilayah kerja.
Soalnya nih gak semua wilayah-wilayah kerja menghasilkan kualitas yang sama. Dari sinilah kemudian bisa diketahui gimana langkah-langkah yang bisa diambil buat menaikkan standar di wilayah kerja tersebut.
Bezos juga mengingatkan dalam menetapkan standar itu mesti realistis. Entah itu buat diri sendiri atau tim kerja. Tentunya semua itu ditetapkan dengan memperhitungkan seberapa banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan buat mencapainya.
Bagi Bezos, mendengarkan keinginan pelanggan itu sangat penting bagi perkembangan bisnis. Gak peduli seberapa jauh usaha berjalan, selama gak mau mengerti maunya pelanggan, bisa-bisa usaha bakal bubar. Ini mengingatkan kita pada runtuhnya kerajaan ponsel Nokia.
Makanya Bezos jarang sekali absen dalam membaca pesan yang masuk ke inbox emailnya. Menurutnya dalam mengembangkan Amazon, dia lebih mementingkan fokus pada apa yang pelanggan mau ketimbang melihat apa yang dilakukan kompetitor.
Bahkan, berkat masukan dari pelanggan, ia bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada pada Amazon. Gak heran kalau Amazon terus berinovasi dan cepat menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan.
Memang membingungkan untuk memahami kalimat ini. Jadi pertanyaaan, apakah bisa mempertahankan apa yang diyakini sekaligus tetap fleksibel? Ternyata buat Bezos, kedua hal tersebut bisa dilakukan beriringan lho.
Orang tajir dengan kekayaan Rp 2.335 triliun ini menyarankan kalau pengin sukses dalam jalankan usaha, kita harus keras dalam mempertahankan visi. Namun, tetap fleksibel dalam mewujudkannya. Intinya, kita harus tahu saat seperti apa harus keras kepala dan saat seperti apa mesti fleksibel.
Itu tadi empat kunci sukses Jeff Bezos dalam jadikan Amazon menjadi raksasa ecommerce seperti sekarang ini. Semoga informasi di atas bermanfaat ya!
Perlu kamu tahu, saking besarnya Amazon, ecommerce ini salah satu perusahaan berharga dari segi kapitalisasi pasarnya. Itu berarti saham Amazon di bursa begitu diminati.
Kabar terakhir menyebut nilai kapitalisasi pasarnya mendekati nilai Apple yang mencapai US 1 triliun atau sekitar Rp 14.868 triliun. Angka yang benar-benar fantastis. Malahan Kontan menyebut ini kapitalisasi pasar Amazon sudah menyamakan produk domestik bruto Indonesia.
Padahal, dulunya Amazon cuma usaha kecil yang dimulai dari garasi mobil. Kini perusahaan yang berdiri sejak 1994 ini memiliki gudang yang besarnya melebihi lapangan sepak bola. Udah gitu selama delapan tahun sejak berdiri, ecommerce ini belum cetak untung.
Nyatanya, Amazon yang udah berusia kurang lebih 24 tahun ini masih eksis hingga sekarang. Malah posisinya begitu diperhitungkan sebagai perusahaan multinasional.
Di sinilah kunci sukses Jeff Bezos dalam memajukan Amazon bekerja. Apa aja? Dikutip dari berbagai sumber, inilah ulasannya.
1. Menetapkan standar yang tinggi
Kunci sukses dari keberhasilannya dalam menjalankan Amazon adalah terletak pada penetapan standar yang tinggi terhadap karyawannya. Bisa dibilang ini yang menjadi faktor kenapa Amazon menjelma jadi raksasa ecommerce di dunia.
Bezos percaya kalau siapa aja bisa mengikuti standar yang tinggi. Malah bisa beradaptasi dengan cepat. Dengan begitu, pencapaian kerja karyawan (achievement) bisa memuaskan. Namun, ia menekankan standar tinggi di satu wilayah kerja gak sama dengan standar tinggi di wilayah kerja yang lain.
Buat mencari tahu apakah udah memenuhi standar atau belum, karyawan diminta buat daftar tugas yang selama ini dikerjakan lalu ditanyakan ke rekan kerjanya buat cari tahu di tugas mana si karyawan unggul. Kalau sampai gak ada satu pun yang unggul, itu tandanya si karyawan mesti perbaiki standarnya.
2. Apa yang pengin dicapai mesti jelas dan realistis
Kunci sukses selanjutnya adalah kejelasan target apa yang pengin dicapai dan seberapa realistis target tersebut. Di sinilah Bezos menekankan pentingnya mengetahui terlebih dahulu kualitas kerja dari tiap-tiap wilayah kerja.
Soalnya nih gak semua wilayah-wilayah kerja menghasilkan kualitas yang sama. Dari sinilah kemudian bisa diketahui gimana langkah-langkah yang bisa diambil buat menaikkan standar di wilayah kerja tersebut.
Bezos juga mengingatkan dalam menetapkan standar itu mesti realistis. Entah itu buat diri sendiri atau tim kerja. Tentunya semua itu ditetapkan dengan memperhitungkan seberapa banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan buat mencapainya.
3. Selalu memahami keinginan pelanggan
Bagi Bezos, mendengarkan keinginan pelanggan itu sangat penting bagi perkembangan bisnis. Gak peduli seberapa jauh usaha berjalan, selama gak mau mengerti maunya pelanggan, bisa-bisa usaha bakal bubar. Ini mengingatkan kita pada runtuhnya kerajaan ponsel Nokia.
Makanya Bezos jarang sekali absen dalam membaca pesan yang masuk ke inbox emailnya. Menurutnya dalam mengembangkan Amazon, dia lebih mementingkan fokus pada apa yang pelanggan mau ketimbang melihat apa yang dilakukan kompetitor.
Bahkan, berkat masukan dari pelanggan, ia bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada pada Amazon. Gak heran kalau Amazon terus berinovasi dan cepat menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan.
4. Pertahankan apa yang diyakini sekaligus tetap fleksibel
Memang membingungkan untuk memahami kalimat ini. Jadi pertanyaaan, apakah bisa mempertahankan apa yang diyakini sekaligus tetap fleksibel? Ternyata buat Bezos, kedua hal tersebut bisa dilakukan beriringan lho.
Orang tajir dengan kekayaan Rp 2.335 triliun ini menyarankan kalau pengin sukses dalam jalankan usaha, kita harus keras dalam mempertahankan visi. Namun, tetap fleksibel dalam mewujudkannya. Intinya, kita harus tahu saat seperti apa harus keras kepala dan saat seperti apa mesti fleksibel.
Itu tadi empat kunci sukses Jeff Bezos dalam jadikan Amazon menjadi raksasa ecommerce seperti sekarang ini. Semoga informasi di atas bermanfaat ya!
Post A Comment:
0 comments: