Di tengah perkembangan teknologi yang makin pesat, peluang bisnis jadi makin banyak. Salah satunya membikin startup alias perusahaan rintisan di bidang teknologi.
Tapi bisnis yang baik adalah bisnis yang direncanakan secara matang. Bukan asal punya modal lalu buka usaha.
Apalagi bisnis startup sekarang lagi ramai-ramainya. Jika gak hati-hati, bisa tenggelam dalam persaingan. Niatnya mau sukses, malah bisa ludes modalnya, bukan dagangannya.
Dalam suatu pertemuan pelaku bisnis startup dan e-commerce, sejumlah pemain lama bisnis ini mengungkapkan rahasia kesuksesan mereka. Ada setidaknya 5 tips memulai startup. Hal tersebut adalah kunci yang mereka pegang hingga bisa bertahan lama dan terus berkembang:
Ada sih bedanya sedikit. Tapi perbedaan ini yang justru menjadi titik kelemahan. Walhasil, usaha kita dihajar oleh bisnis yang sudah lebih dulu ada dan matang.
Karena itu, kita mesti melihat ceruk pasar alias niche yang ada. Kalau niche ini sudah penuh dan kita ikut masuk, bisa-bisa malah terpental keluar kalau kapasitas terbatas.
Mending cermat melihat pasar dan menentukan niche mana yang kira-kira bagus untuk dimasuki. Lihat tuh Gojek.
Sebelumnya belum ada, kan, aplikasi ojek kayak gitu. Makanya mereka terhitung sukses sebagai startup.
Jika suatu trik marketing terlihat gak manjur, sebaiknya coba trik lain. Kadang masalah bukan terletak pada kurangnya dana marketing, melainkan strategi yang dijalankan kurang matang.
Pos biaya ini, juga pos lain, harus diperhatikan betul oleh pengusaha startup. Jangan pusing melihat angka-angka berderet, ya, kalau mau usahanya sukses.
Tapi dana investasi ini bukanlah tujuan bisnis. Justru dengan adanya dana yang masuk itu, tanggung jawab kita jadi bertambah.
Sebab, kita wajib mengelola dana itu sebaik-baiknya agar mendapat keuntungan. Kalau untung, bukan mustahil investor mau nanam dana lagi. Sebaliknya, jika buntung, bisa dipastikan investor bakal kabur.
Jadi, kita mesti selalu mengikuti perkembangan terkini di tengah masyarakat. Dengan begitu, kita bisa melihat tren apa yang lagi berkembang, apakah kita bisa masuk ke dalamnya, gimana caranya.
Tetap berorientasi ke pasar, apalagi pasar e-commerce yang masih menyimpan peluang
Syukur-syukur malah kita yang jadi pencetus tren tersebut. Pihak lain yang justru jadi pengekor kita selaku pionir. Ini tentunya menjadi keuntungan tersendiri buat bisnis.
Soalnya, yang pertama keluar dalam tren biasanya dianggap yang paling bagus. Sedangkan yang lain dipandang hanya ikut-ikutan. Biasanya, lho ya.
Tapi, bukan berarti dunia offline lantas bisa ditinggalkan begitu saja. Misalnya buka situs jual-beli. Selain memikirkan transaksi online, pembayaran offline juga perlu diperhatikan.
Pembayaran transaksi via cash on delivery masih sering dipilih orang, soalnya dianggap lebih aman. Nah, kita mesti mengakomodasi pilihan ini. Jadi, gak hanya menyediakan pembayaran via online.
Untuk bisa terjun ke bisnis startup, pastinya kita mesti punya modal di bidang teknologi yang kuat. Modal ini tentunya juga disiapkan oleh pengusaha startup lainnya.
Ide itu mahal harganya, tapi semua bakal sia-sia kalau gak didukung dengan sarana dan prasarana
Namun, dalam persaingan, lima kunci di atas akan menentukan nasib usaha tersebut. Mau sekadar menjadi penggembira, atau sukses sebagai pemain lama. Kita sendiri yang bisa memastikan.
Tapi bisnis yang baik adalah bisnis yang direncanakan secara matang. Bukan asal punya modal lalu buka usaha.
Apalagi bisnis startup sekarang lagi ramai-ramainya. Jika gak hati-hati, bisa tenggelam dalam persaingan. Niatnya mau sukses, malah bisa ludes modalnya, bukan dagangannya.
Dalam suatu pertemuan pelaku bisnis startup dan e-commerce, sejumlah pemain lama bisnis ini mengungkapkan rahasia kesuksesan mereka. Ada setidaknya 5 tips memulai startup. Hal tersebut adalah kunci yang mereka pegang hingga bisa bertahan lama dan terus berkembang:
1. Tidak mengekor
Memang, kesuksesan orang lain begitu menggoda. Lihat situs jual-beli ABC sukses, pengin bikin situs yang sama persis.Ada sih bedanya sedikit. Tapi perbedaan ini yang justru menjadi titik kelemahan. Walhasil, usaha kita dihajar oleh bisnis yang sudah lebih dulu ada dan matang.
Karena itu, kita mesti melihat ceruk pasar alias niche yang ada. Kalau niche ini sudah penuh dan kita ikut masuk, bisa-bisa malah terpental keluar kalau kapasitas terbatas.
Mending cermat melihat pasar dan menentukan niche mana yang kira-kira bagus untuk dimasuki. Lihat tuh Gojek.
Sebelumnya belum ada, kan, aplikasi ojek kayak gitu. Makanya mereka terhitung sukses sebagai startup.
2. Berat di marketing
Marketing alias pemasaran itu bagus, bahkan harus dilakukan. Tapi tentunya wajib saksama, sebab berhubungan dengan dana.Jika suatu trik marketing terlihat gak manjur, sebaiknya coba trik lain. Kadang masalah bukan terletak pada kurangnya dana marketing, melainkan strategi yang dijalankan kurang matang.
Pos biaya ini, juga pos lain, harus diperhatikan betul oleh pengusaha startup. Jangan pusing melihat angka-angka berderet, ya, kalau mau usahanya sukses.
3. Dana investor bukan hadiah
Sebagai startup, dana biasanya jadi persoalan utama. Makanya, ketika ada investor yang datang menawarkan dana usaha, langsung gembira luar biasa.Tapi dana investasi ini bukanlah tujuan bisnis. Justru dengan adanya dana yang masuk itu, tanggung jawab kita jadi bertambah.
Sebab, kita wajib mengelola dana itu sebaik-baiknya agar mendapat keuntungan. Kalau untung, bukan mustahil investor mau nanam dana lagi. Sebaliknya, jika buntung, bisa dipastikan investor bakal kabur.
4. Pasar adalah segalanya
Dalam berbisnis, kita gak bisa lepas dari yang namanya pasar. Tren di masyarakat ikut menentukan pasar usaha.Jadi, kita mesti selalu mengikuti perkembangan terkini di tengah masyarakat. Dengan begitu, kita bisa melihat tren apa yang lagi berkembang, apakah kita bisa masuk ke dalamnya, gimana caranya.
Tetap berorientasi ke pasar, apalagi pasar e-commerce yang masih menyimpan peluang
Syukur-syukur malah kita yang jadi pencetus tren tersebut. Pihak lain yang justru jadi pengekor kita selaku pionir. Ini tentunya menjadi keuntungan tersendiri buat bisnis.
Soalnya, yang pertama keluar dalam tren biasanya dianggap yang paling bagus. Sedangkan yang lain dipandang hanya ikut-ikutan. Biasanya, lho ya.
5. Gak melulu online
Bisnis startup tentunya lekat dengan dunia online. Segala aktivitas bisnis banyak dilakukan lewat jaringan teknologi.Tapi, bukan berarti dunia offline lantas bisa ditinggalkan begitu saja. Misalnya buka situs jual-beli. Selain memikirkan transaksi online, pembayaran offline juga perlu diperhatikan.
Pembayaran transaksi via cash on delivery masih sering dipilih orang, soalnya dianggap lebih aman. Nah, kita mesti mengakomodasi pilihan ini. Jadi, gak hanya menyediakan pembayaran via online.
Untuk bisa terjun ke bisnis startup, pastinya kita mesti punya modal di bidang teknologi yang kuat. Modal ini tentunya juga disiapkan oleh pengusaha startup lainnya.
Ide itu mahal harganya, tapi semua bakal sia-sia kalau gak didukung dengan sarana dan prasarana
Namun, dalam persaingan, lima kunci di atas akan menentukan nasib usaha tersebut. Mau sekadar menjadi penggembira, atau sukses sebagai pemain lama. Kita sendiri yang bisa memastikan.
Post A Comment:
0 comments: