Usia belia bukan jadi halangan untuk memulai usaha. Ketiga bocah pemilik bisnis ini masih berusia di bawah 15 tahun, namun telah sukses mendirikan startup beromzet ratusan dolar di negaranya masing-masing. Mereka membuat kita percaya pada kemampuan diri sendiri. Berikut adalah tiga bocah cilik pendiri startup beromzet ratusan ribu dolar seperti dilansir dari Investopedia (Senin/16/10);
Bocah asal Amerika Serikat berusia 14 tahun ini mengembangkan perusahaan yang menjual lilin beraroma khas lelaki yang meliputi aroma Campfire, Bacon, Sawdust, Fresh Cut Grass, Grandpa's Pipe, dan lain-lain. Ia mendapat ide untuk usahanya itu saat menggoda adiknya tentang ikan beraroma girly yang dia jual untuk penggalangan dana di sekolahnya.
Dengan investasi awal sebesar USD 100 dolar dari orang tuanya, Main berhasil mengembangkan usahanya hingga sukses dikenal secara nasional. Aroma lilin yang dia jual banyak diminati konsumen. Hingga saat ini, lilin dengan merek ManCans tersebut telah ada di lebih dari 60 toko di seluruh negeri dan telah terjual sekitar 9.000 unit.
Pada usia 14, Doherty mulai membuat selai dari resep neneknya. Pesanan selainya membludak membuatnya memutuskan putus sekolah untuk menekuni bisnisnya. Ia lalu menyewa pabrik dan memperkerjakan pegawai untuk mengerjakan pesanan selainya.
Doherty berkerja sama dengan sebuah supermarket terbesar di Inggris untuk memasarkan selainya di 184 toko mereka. Perusahaan selai Doherty telah mengumpulkan penjualan hingga USD 750.000 dan terus berkembang di seluruh Eropa.
Willow Tufano adalah seorang gadis berusia 14 tahun dari Florida Amerika Serikat. Saat Florida dilanda resesi, harga rumah-rumah yang pernah dijual seharga USD 100.000 turun drastis hanya dengan harga lelang USD 12.000.
Tufano memiliki ide untuk membeli rumah-rumah murah tersebut bagi dirinya sendiri dan menyewakannya seharga USD700 sebulan. Modal untuk membeli rumah tersebut ia dapat dari orang tuanya. Dalam waktu kurang dari setahun, modalnya telah kembali. Dengan pasar perumahan yang meningkat, bisnis Tufano semakin bekembang dan berpotensi besar.
1. Hart Main
Bocah asal Amerika Serikat berusia 14 tahun ini mengembangkan perusahaan yang menjual lilin beraroma khas lelaki yang meliputi aroma Campfire, Bacon, Sawdust, Fresh Cut Grass, Grandpa's Pipe, dan lain-lain. Ia mendapat ide untuk usahanya itu saat menggoda adiknya tentang ikan beraroma girly yang dia jual untuk penggalangan dana di sekolahnya.
Dengan investasi awal sebesar USD 100 dolar dari orang tuanya, Main berhasil mengembangkan usahanya hingga sukses dikenal secara nasional. Aroma lilin yang dia jual banyak diminati konsumen. Hingga saat ini, lilin dengan merek ManCans tersebut telah ada di lebih dari 60 toko di seluruh negeri dan telah terjual sekitar 9.000 unit.
2. Fraser Doherty
Pada usia 14, Doherty mulai membuat selai dari resep neneknya. Pesanan selainya membludak membuatnya memutuskan putus sekolah untuk menekuni bisnisnya. Ia lalu menyewa pabrik dan memperkerjakan pegawai untuk mengerjakan pesanan selainya.
Doherty berkerja sama dengan sebuah supermarket terbesar di Inggris untuk memasarkan selainya di 184 toko mereka. Perusahaan selai Doherty telah mengumpulkan penjualan hingga USD 750.000 dan terus berkembang di seluruh Eropa.
3. Willow Tufano
Willow Tufano adalah seorang gadis berusia 14 tahun dari Florida Amerika Serikat. Saat Florida dilanda resesi, harga rumah-rumah yang pernah dijual seharga USD 100.000 turun drastis hanya dengan harga lelang USD 12.000.
Tufano memiliki ide untuk membeli rumah-rumah murah tersebut bagi dirinya sendiri dan menyewakannya seharga USD700 sebulan. Modal untuk membeli rumah tersebut ia dapat dari orang tuanya. Dalam waktu kurang dari setahun, modalnya telah kembali. Dengan pasar perumahan yang meningkat, bisnis Tufano semakin bekembang dan berpotensi besar.
Post A Comment:
0 comments: