Tidak bisa dipungkiri, kini siapapun dapat membangun sebuah perusahaan rintisan atau startup, baik itu laki-laki maupun perempuan.Namun, sudah tahukah Anda bahwa investor akan memberikan pertanyaan yang berbeda untuk wirausahawan laki-laki dan perempuan?
Dana Kanze, seorang doktor perempuan di Columbia Business School, memiliki sebuah pengalaman yang membuatnya melakukan penelitian yang kemudian dipublikasikan dalam Academy of Management Journal.
Pada saat menjadi wirausahawan, dia mendapatkan pertanyaan yang sangat berbeda dengan co-founder laki-laki saat mencari pendanaan dari investor potensial meskipun bidang yang diarunginya sama.
Dia mendapatkan pertanyaan tentang cara mengatasi permasalahan yang bisa muncul, sedangkan teman laki-lakinya mendapatkan pertanyaan tentang apa saja yang bisa dilakukan oleh bisnisnya.
Dalam penelitiannya, Kanze menyebut term tersebut sebagai pertanyaan prevention untuk yang ditanyakan kepadanya dan pertanyaan promotion bagi rekan laki-lakinya.
Saat membedah 189 presentasi bisnis yang dilakukan pada tahun 2010 hingga 2016 di TechCrunch Disrupt, Kanze menemukan fakta bahwa 67 % pertanyaan yang ditanyakan untuk wirausahawan laki-laki merupakan pertanyaan promotion.
Sebaliknya, 66% pertanyaan yang ditanyakan untuk wirausahawan perempuan merupakan jenis pertanyaan prevention.
Atau dapat disimpulkan, pelaku bisnis perempuan lebih cenderung ditanya tentang bagaimana cara mempertahankan usaha, sedangkan pelaku bisnis laki-laki cenderung ditanya tentang bagaimana mengembangkan usaha.
Padahal menurut penelitian Kanze, jika perempuan mendapatkan pertanyaan yang serupa dengan yang dilontarkan untuk laki-laki, mereka juga akan berhasil untuk mengumpulkan uang.
Namun sebaliknya, Kanze menemukan data bahwa setiap pertanyaan prevention yang ditanyakan, wiraushawan perempuan maupun laki-laki bisa kehilangan kesempatan pendanaan hingga USD 3,8 Juta di kompetisi lapangan.
Ada dua cara yang bisa digunakan oleh wirausahawan untuk mengantisipasi perbedaan pertanyaan dari investor menurut Kanze.
Pertama, wirausahawan dapat mengatasinya dengan mencari investor yang biasanya akan memberikan pertanyaan yang sama kepada wirausahawan baik laki-laki maupun perempuan.
Yang kedua, wirausahawan dapat memperbaiki situasi dengan menjawab pertanyaan prevention dengan jawaban promotion, namun tentu saja yang berkaitan, untuk membawa topik pembicaraan ke arah sebaliknya.
Dana Kanze, seorang doktor perempuan di Columbia Business School, memiliki sebuah pengalaman yang membuatnya melakukan penelitian yang kemudian dipublikasikan dalam Academy of Management Journal.
Pada saat menjadi wirausahawan, dia mendapatkan pertanyaan yang sangat berbeda dengan co-founder laki-laki saat mencari pendanaan dari investor potensial meskipun bidang yang diarunginya sama.
Dia mendapatkan pertanyaan tentang cara mengatasi permasalahan yang bisa muncul, sedangkan teman laki-lakinya mendapatkan pertanyaan tentang apa saja yang bisa dilakukan oleh bisnisnya.
Dalam penelitiannya, Kanze menyebut term tersebut sebagai pertanyaan prevention untuk yang ditanyakan kepadanya dan pertanyaan promotion bagi rekan laki-lakinya.
Saat membedah 189 presentasi bisnis yang dilakukan pada tahun 2010 hingga 2016 di TechCrunch Disrupt, Kanze menemukan fakta bahwa 67 % pertanyaan yang ditanyakan untuk wirausahawan laki-laki merupakan pertanyaan promotion.
Sebaliknya, 66% pertanyaan yang ditanyakan untuk wirausahawan perempuan merupakan jenis pertanyaan prevention.
Jurus Melejitkan Startup Lewat meja makan
Atau dapat disimpulkan, pelaku bisnis perempuan lebih cenderung ditanya tentang bagaimana cara mempertahankan usaha, sedangkan pelaku bisnis laki-laki cenderung ditanya tentang bagaimana mengembangkan usaha.
Padahal menurut penelitian Kanze, jika perempuan mendapatkan pertanyaan yang serupa dengan yang dilontarkan untuk laki-laki, mereka juga akan berhasil untuk mengumpulkan uang.
Namun sebaliknya, Kanze menemukan data bahwa setiap pertanyaan prevention yang ditanyakan, wiraushawan perempuan maupun laki-laki bisa kehilangan kesempatan pendanaan hingga USD 3,8 Juta di kompetisi lapangan.
Ada dua cara yang bisa digunakan oleh wirausahawan untuk mengantisipasi perbedaan pertanyaan dari investor menurut Kanze.
Pertama, wirausahawan dapat mengatasinya dengan mencari investor yang biasanya akan memberikan pertanyaan yang sama kepada wirausahawan baik laki-laki maupun perempuan.
Yang kedua, wirausahawan dapat memperbaiki situasi dengan menjawab pertanyaan prevention dengan jawaban promotion, namun tentu saja yang berkaitan, untuk membawa topik pembicaraan ke arah sebaliknya.
Post A Comment:
0 comments: