Saat bisnis sudah semakin lancar, tentu kamu mau lebih banyak orang yang jadi pelanggan dong? Kalau sudah begitu, ini saatnya untuk melakukan kegiatan pemasaran.
Nah, salah satu cara pemasaran yang bisa dilakukan adalah "Pemasaran Digital Berbasis Data Science". Topik itu jadi salah satu judul dalam pelatihan "Rising Up!" yang digelar Inkubator Bisnis Trilogi (Inbistro) untuk para tenant binaannya, 28-30 Agustus 2018 ini.
Apa sih 'pemasaran berbasis data science' itu? Menurut Direktur Inbistro, Lahandi Baskoro, teknik ini terkait cara 'membaca' aspirasi pelanggan potensial dari data yang ada. "Untuk kemudian merancang suatu strategi pemasaran online yang berangkat hasil analisis tersebut," ujarnya kepada Digination.id.
"Saat ini, setiap dua hari kita menghasilkan data lebih banyak dari pada data yang terakumulasi sejak peradaban manusia dimulai hingga tahun 2000. Artinya data itu berlimpah. Tantangannya adalah bagaimana mengaksesnya dan bagaimana 'membaca'-nya," Lahandi menambahkan.
Menurutnya, kemampuan 'membaca' dan memanfaatkan data yang tersebar itu akan sangat berguna bagi pelaku usaha. "Jika startup digital bisa memanfaatkan ini, akan mempermudah mereka menghasilkan produk yang memang dibutuhkan pasar, ketimbang membuang waktu membuat sesuatu yang tidak jelas," ia menegaskan.
Lahandi Baskoro, Direktur Inbistro, bersama peserta dan pengisi materi pelatihan Rising Up! yang diadakan di Jakarta dan Depok, 28-30 Agustus 2018. (dok. Inbistro)
Topik tersebut akan dibawakan oleh Maula Al-Haq, CMO AfraKids, brand kaos keluarga muslim yang memang memanfaatkan big data untuk merancang produk dan melakukan kampanye pemasarannya.
Sedangkan tenant Inbistro yang menurut Lahandi akan sangat meraup manfaat dari pelatihan itu adalah Muztreat, aplikasi layanan salon dan perawatan muslimah, dan Get Crew, aplikasi yang mempertemukan antara sales force dengan brand atau event organizer.
Kedua usaha rintisan yang sedang diinkubasi oleh Inbistro itu saat ini sudah membuka layanannya lewat aplikasi di Play Store. Karenanya mereka sudah harus rajin melakukan aktivitas pemasaran.
Kegiatan pelatihan merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh Inbistro. Di 2018 ini Inbistro mengelola Rp 464 juta melalui program CPPBT (Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi) dan PPBT (Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi) dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) untuk membantu pertumbuhan bisnis startup binaannya. Ini merupakan tahun kedua Inbistro mendapatkan pendanaan dari Ristekdikti.
Nah, salah satu cara pemasaran yang bisa dilakukan adalah "Pemasaran Digital Berbasis Data Science". Topik itu jadi salah satu judul dalam pelatihan "Rising Up!" yang digelar Inkubator Bisnis Trilogi (Inbistro) untuk para tenant binaannya, 28-30 Agustus 2018 ini.
Apa sih 'pemasaran berbasis data science' itu? Menurut Direktur Inbistro, Lahandi Baskoro, teknik ini terkait cara 'membaca' aspirasi pelanggan potensial dari data yang ada. "Untuk kemudian merancang suatu strategi pemasaran online yang berangkat hasil analisis tersebut," ujarnya kepada Digination.id.
"Saat ini, setiap dua hari kita menghasilkan data lebih banyak dari pada data yang terakumulasi sejak peradaban manusia dimulai hingga tahun 2000. Artinya data itu berlimpah. Tantangannya adalah bagaimana mengaksesnya dan bagaimana 'membaca'-nya," Lahandi menambahkan.
Menurutnya, kemampuan 'membaca' dan memanfaatkan data yang tersebar itu akan sangat berguna bagi pelaku usaha. "Jika startup digital bisa memanfaatkan ini, akan mempermudah mereka menghasilkan produk yang memang dibutuhkan pasar, ketimbang membuang waktu membuat sesuatu yang tidak jelas," ia menegaskan.
Lahandi Baskoro, Direktur Inbistro, bersama peserta dan pengisi materi pelatihan Rising Up! yang diadakan di Jakarta dan Depok, 28-30 Agustus 2018. (dok. Inbistro)
Topik tersebut akan dibawakan oleh Maula Al-Haq, CMO AfraKids, brand kaos keluarga muslim yang memang memanfaatkan big data untuk merancang produk dan melakukan kampanye pemasarannya.
Sedangkan tenant Inbistro yang menurut Lahandi akan sangat meraup manfaat dari pelatihan itu adalah Muztreat, aplikasi layanan salon dan perawatan muslimah, dan Get Crew, aplikasi yang mempertemukan antara sales force dengan brand atau event organizer.
Kedua usaha rintisan yang sedang diinkubasi oleh Inbistro itu saat ini sudah membuka layanannya lewat aplikasi di Play Store. Karenanya mereka sudah harus rajin melakukan aktivitas pemasaran.
Kegiatan pelatihan merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh Inbistro. Di 2018 ini Inbistro mengelola Rp 464 juta melalui program CPPBT (Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi) dan PPBT (Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi) dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) untuk membantu pertumbuhan bisnis startup binaannya. Ini merupakan tahun kedua Inbistro mendapatkan pendanaan dari Ristekdikti.
Post A Comment:
0 comments: