Mengemudikan sebuah startup agar menuju ke tempat yang kita inginkan memang bukan hal yang mudah, tapi banyak dari CEO yang mampu melakukan hal tersebut.
Lalu, apa bedanya mereka yang telah sukses dengan kita? Pertanyaan ini digunakan oleh Peter Cohan untuk memulai tulisannya di INC.
Tak hanya bertanya, Cohan juga mengklarifikasi bahwa bedanya mereka mampu mengubah idenya menjadi sesuatu yang lebih besar, dan mempercepat pertumbuhan perusahaannya.
Hal ini bukan karena kita kurang cerdas dan kurang bekerja keras. Kita hanya tidak tahu cara mengubah ide brillian ke dalam bisnis dan menjaganya tetap tumbuh lebih dari 100% setiap tahun.
Strategi yang tepat adalah kunci dalam hal ini. Dalam mempersempit jarak antara kondisi dan keinginan, strategi memiliki andil yang sangat besar.
Untuk mempelajari strategi tersebut, Cohan mewawancarai Brian Ahern, CEO dari Threat Stack, yakni penyedia layanan keamanan cloud yang berbasis di Boston.
Ahern membagi tantangan pertumbuhan perusahaan menjadi tiga tahapan berdasarkan tingkatan pendanaannya, yakni menjadi Awal, Pertumbuhan, dan Akhir.
Tahap Awal dimulai dari saat mengudara hingga pendanaan tahap A dan B. Tahap Pertumbuhan merupakan pendanaan tahap C dan D
Sedangkan pendanaan tahap D hingga penawaran umum perdana atau Initial public offering (IPO) masuk ke tantangan tahap Akhir.
Untuk mengembangkan Threat Stack, Ahern juga menggunakan tiga strategi untuk membuat pertumbuhannya meningkat seiring dengan level tantangannya.
Pada tahap Awal, pertumbuhan perusahaan akan ditentukan oleh kesesuaian antara produk yang dikembangkan dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen.
Pada tahap Pertumbuhan, kita harus menjual produk andalan ke lebih banyak konsumen dalam segmen target awal dan kemudian memperluasnya secara global.
Di tahapan Akhir, kita masih harus memperluas jangkauan pasar ke kelompok yang lebih banyak, sekaligus harus menambahkan hal baru di lini produk.
Threat Stack juga salah satu perusahaan yang cukup mempercayainya. Oleh karena itu, perusahaan ini memiliki empat prinsip operasi.
Empat prinsip tersebut adalah no egos, no assholes (karena kerja tim itu penting); pachievement vs. entitlement (setiap orang harus mendapatkan tempat mereka di perusahaan); raving vs. raging customers (membuat pelanggan senang); dan conviction for the mission (kerja keras).
Craig Powell, CEO platform manajemen dan reimbursement kendaraan Motus, menyampaikan bahwa standardisasi produk dan proses juga bisa diupayakan selaras dengan pertumbuhan perusahaan.
Lalu, apa bedanya mereka yang telah sukses dengan kita? Pertanyaan ini digunakan oleh Peter Cohan untuk memulai tulisannya di INC.
Tak hanya bertanya, Cohan juga mengklarifikasi bahwa bedanya mereka mampu mengubah idenya menjadi sesuatu yang lebih besar, dan mempercepat pertumbuhan perusahaannya.
Hal ini bukan karena kita kurang cerdas dan kurang bekerja keras. Kita hanya tidak tahu cara mengubah ide brillian ke dalam bisnis dan menjaganya tetap tumbuh lebih dari 100% setiap tahun.
Strategi yang tepat adalah kunci dalam hal ini. Dalam mempersempit jarak antara kondisi dan keinginan, strategi memiliki andil yang sangat besar.
Untuk mempelajari strategi tersebut, Cohan mewawancarai Brian Ahern, CEO dari Threat Stack, yakni penyedia layanan keamanan cloud yang berbasis di Boston.
Ahern membagi tantangan pertumbuhan perusahaan menjadi tiga tahapan berdasarkan tingkatan pendanaannya, yakni menjadi Awal, Pertumbuhan, dan Akhir.
Tahap Awal dimulai dari saat mengudara hingga pendanaan tahap A dan B. Tahap Pertumbuhan merupakan pendanaan tahap C dan D
Sedangkan pendanaan tahap D hingga penawaran umum perdana atau Initial public offering (IPO) masuk ke tantangan tahap Akhir.
Untuk mengembangkan Threat Stack, Ahern juga menggunakan tiga strategi untuk membuat pertumbuhannya meningkat seiring dengan level tantangannya.
Strategi Pertumbuhan yang Disiplin
Untuk mengubah ide menjadi sebuah bisnis, kita perlu mencari sumber pertumbuhan yang baru pada setiap level tantangan.Pada tahap Awal, pertumbuhan perusahaan akan ditentukan oleh kesesuaian antara produk yang dikembangkan dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen.
Pada tahap Pertumbuhan, kita harus menjual produk andalan ke lebih banyak konsumen dalam segmen target awal dan kemudian memperluasnya secara global.
Di tahapan Akhir, kita masih harus memperluas jangkauan pasar ke kelompok yang lebih banyak, sekaligus harus menambahkan hal baru di lini produk.
Budaya Pertumbuhan Berkelanjutan
Budaya yang baik dapat mendorong pertumbuhan perusahaan. Hal tersebut dikarenakan budaya dapat menarik dan memotivasi orang-orang dalan menciptakan produk dan layanan.Threat Stack juga salah satu perusahaan yang cukup mempercayainya. Oleh karena itu, perusahaan ini memiliki empat prinsip operasi.
Empat prinsip tersebut adalah no egos, no assholes (karena kerja tim itu penting); pachievement vs. entitlement (setiap orang harus mendapatkan tempat mereka di perusahaan); raving vs. raging customers (membuat pelanggan senang); dan conviction for the mission (kerja keras).
Organisasi dan Proses yang Ditingkatkan
Tugas-tugas yang harus dikerjakan menjadi lebih spesifik serta fungsi utama, seperti penjualan, pemasaran, dan pengembangan produk, harus semakin efisien selaras dengan pertumbuhan perusahaan.Craig Powell, CEO platform manajemen dan reimbursement kendaraan Motus, menyampaikan bahwa standardisasi produk dan proses juga bisa diupayakan selaras dengan pertumbuhan perusahaan.
Post A Comment:
0 comments: